Limbah merupakan segala zat yang sudah terbuang baik berasal dari manusia maupun alam. Limbah tidak hanya muncul dari satu sebab saja. Biasanya zat ini muncul dari suatu proses produksi seperti industri hingga domestik ataupun rumah tangga. Selain itu, jenis limbah biasanya juga terbagi berdasarkan sumbernya.

Zat limbah umumnya tidak lagi memiliki nilai ekonomis dan mampu memberikan dampak yang kurang baik untuk lingkungan. Tak hanya lingkungan alam saja yang mendapat pengaruh, namun kesehatan manusia juga bisa terancam akibat zat-zat berbahaya yang ada pada limbah.

Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Kebanyakan orang hanya mengetahui kalau limbah itu berasal dari pabrik. Padahal faktanya tidak demikian. Karena zat-zat yang Anda nilai berbahaya ini juga bisa muncul dari erupsi gunung berapi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis limbah berdasarkan sumbernya seperti berikut:

Limbah industri merupakan jenis limbah yang berasal dari kegiatan pabrik. Jenis pertama ini masih bisa terbagi dalam beberapa kelompok lagi, tergantung dari jenis-jenis industrinya atau sektor usaha. Adapun berikut ini adalah beberapa jenis limbah industri:

Dari namanya saja Anda seharusnya bisa menebak bahwa pabrik ini biasanya mengalirkan limbah yang cukup berbahaya untuk lingkungan alam juga kesehatan manusia. Bentuk limbah yang dihasilkan juga beragam, bisa padat, cair, hingga gas.

Industri makanan ini menghasilkan limbah berupa sisa-sisa makanan. Kandungan senyawa yang muncul dari limbah memang tidak berbahaya. Karena berupa lemak, mineral, protein, hingga karbohidrat.

Hanya saja, jika tidak mendapat penanganan yang baik, maka akan menimbulkan bau yang kurang sedap untuk lingkungan sekitar.

Limbah industri pakaian memiliki nama lain sebagai tekstil. Biasanya zat-zat ini muncul dari sisa pencucian, pewarna pakaian, atau sisa kain yang tidak terpakai.

Limbah ini juga bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak. Maka dari itu, muncul istilah daur ulang untuk sisa-sisa zat dari industri pakaian.

Limbah Domestik atau Rumah Tangga

Jenis limbah berdasarkan sumbernya yang satu ini mungkin ini tidak terlalu asing untuk Anda. Pasalnya, hampir setiap hari Anda pasti berhubungan dengan sampah ini. Karena memang berasal dari benda-benda yang familiar.

Contohnya adalah air limbah kamar mandi, sabun, deterjen, kakus, minyak, dan lain-lain. Jenis limbah domestik tidak terlalu berbahaya dan bisa Anda kelola dengan cara yang lebih mudah.

Misalnya saja dengan mendatangkan instalasi pengolahan air limbah dari PT Tanindo. Sehingga limbah-limbah tersebut bisa disterilkan agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan.

Selain berasal dari produk-produk yang sering Anda gunakan, limbah rumah tangga bisa juga bersumber dari manusia itu sendiri. Misalnya saja kotoran manusia ataupun air seni. Meski begitu, limbah dari manusia tidak akan membahayakan lingkungan karena tidak mengandung zat-zat kimia keras.

Dalam kegiatan pertanian, tumbuhan akan mendapatkan asupan dari produk buatan manusia. Contohnya saja seperti pupuk, obat pembasmi hama, dan lain sebagainya. Produk inilah yang mampu memunculkan limbah berupa pertumbuhan gulma yang tidak terkendali.

Tidak hanya itu, pemakaian pupuk atau pestisida yang terlalu berlebihan tanpa mengikuti petunjuk atau aturan akan membuat tanaman menjadi beracun dan berbahaya. Sehingga tanaman tersebut tidak akan bisa dan aman untuk manusia konsumsi.

Selain gulma, bentuk lain dari limbah pertanian adalah senyawa amonia yang menguap ke atmosfer. Sehingga akan menghasilkan limbah berwujud gas. Gas amonia sendiri bisa memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Jenis limbah berdasarkan sumber yang terakhir adalah limbah pariwisata. Seperti yang Anda tahu bahwa, transportasi berupa mobil, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang, dan kapal membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar inilah yang akan memunculkan limbah berupa gas.

Dampaknya sudah bisa Anda tebak. Tentu saja akan membuat lingkungan dan udara tercemar. Karena gas-gas tersebut juga cukup berbahaya. Jika jumlah gas ini terlalu besar, kemungkinan akan memunculkan terjadinya hujan asam dan pemanasan global.

Maka dari itu, saat ini perusahaan-perusahaan otomotif tengah berlomba-lomba untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan. Contohnya seperti mobil listrik yang menggunakan baterai.

Sudah Memahami Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya?

Demikianlah penjelasan tentang limbah berdasarkan sumbernya. Intinya, limbah pasti akan berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang benar.  Oleh karena itu, jika Anda ingin terhindar dari bahaya limbah, khususnya di dalam air. Anda bisa menggunakan jasa IPAL Tanindo. Mari jaga kualitas air Anda!

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

KOMPAS.com - Warna menjadi salah satu unsur dalam seni dan desain. Warna sebagai unsur cahaya yang dipantulkan oleh benda dan selanjutnya diinterpretasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut.

Dikutip dari buku Elemen-Elemen Seni dan Desain (2010) oleh Sadjiman Sanyoto, warna terbagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive.

Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Sedangkan warna subtractive merupakan warna yang berasal dari bahan yang disebut pigmen.

Untuk menyederhanakan warna-warna yang ada di dalam, seorang ahli bernama Brewster pada tahun 1831 mengelompokkan warna berdasarkan temuannya. Sehingga lahir teori Brewster.

Dalam teori Brewster, warna-warna di alam dikelompokkan menjadi empat , yakni warna primer, sekuner, tersier, dan netral. Berikut jenis-jenis warna berdasarkan komponen penyusunny, yaitu:

Baca juga: Warna Primer: Pengertian dan Contohnya

Warna primer adalah warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna lain. Dalam teori ini, warna primer merupakan warna dasar. Di mana warna-warna lain dibentuk dari komponen atau kombinasi warna primer.

Warna merah dan biru disebut juga warna primer. Selain itu juga ada warna kuning. Sehingga warna merah, biru, dan kuning adalah warna dasar.

Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan primer menghasilkan warna tersier.

Warna sekunder adalah hasil pencampuran warna-warna primer dengan kombinasi 1:1.

Dikutip dari buku Computer Graphic Design (2017) karya Hendi Hendratman, bahwa warna tersier adalah campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder.

Baca juga: Mekanisme Pewarisan Sifat pada Kelainan Buta Warna

Warna hangat dan dingin

Warna hangat merupakan warna yang dihasilkan dari warna merah ke kuning. Menjadi simbol warna-warna riang, semangat, hingga marah.

Sedangkan warna dingin yaitu kelompok warna dalam rentang dari hijau hingga ungu. Menyimbolkan warna kelembutan, nyaman, hingga sejuk.

Baca juga: Macam-Macam Simbol Warna pada Peta

wikipedia.org/MarianSigler Lingkaran warnaWarna netral

Warna netral adalah campuran tiga warna, yaitu warna primer, sekunder, dan tersier, dengan perbandingan 1:1:1.

Percampuran ketiga jenis warna tersebut menghasilkan warna gelap kecoklatan. Biasanya warna netral sering muncul sebagai penyeimbang warna kontras di alam. Contoh warna netral adalah hitam dan putih.

Warna kontras merupakan warna yang berlawanan satu dengan yang lain. Warna kontras berasal dari warna-warna yang berseberangan, terdiri dari warna primer dan sekunder.

Meski berseberangan atau bertabrakan, tidak menutup kemungkinan, warna kontras membentuk warna dengan mengolah kemurnian warna.

Limbah Pertambangan

Limbah berdasarkan sumbernya yang kedua berasal dari pertambangan. Ternyata, limbah dari pertambangan ini cukup membahayakan dan merusak lingkungan, terutama pertambangan batu bara. Bukankah batu bara itu dari alam? Mengapa bisa mencemari alam?

Sebenarnya, hal yang menjadi masalah bukan batu baranya, namun logam beratnya. Ketika para penambang mencari batu bara, emas, perak atau batu-batuan dari pertambangan, maka akan membutuhkan proses untuk memisahkannya dari tanah. Dari aktivitas inilah akan muncul logam berat cair.

Memang lingkungan maupun tubuh manusia membutuhkan logam. Hanya saja, jika jumlahnya tidak terkendali maka akan menimbulkan bahaya untuk sekitar. Bahkan dampak negatif dari logam ini juga tidak bisa langsung muncul begitu saja. Namun di samping itu, butuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui efeknya.

Limbah medis merupakan segala bentuk sampah dari medis yang mengandung bahan infeksius. Umumnya, sampah ini muncul dari tempat kesehatan, seperti rumah sakit, tempat praktek dokter gigi, laboratorium, gedung penelitian medis, dan tempat-tempat yang berhubungan dengan alat medis lainnya.

Bisa dikatakan bahwa jenis limbah satu ini juga membutuhkan penanganan yang baik. Jika tidak, dampaknya bisa cukup serius dan membahayakan kesehatan manusia maupun mencemari lingkungan. Tidak hanya prosesnya saja yang harus mendapat perhatian, namun biaya pengolahannya pun juga cukup mahal.

Misalnya saja limbah yang berhubungan dengan infeksi virus. Anda tahu sendiri bahwa virus itu tidak mudah mati meskipun berada di lingkungan terbuka. Oleh karena itu, ada cara khusus untuk mengolah sampah tersebut agar virus bisa mati dan tidak menular ke manusia.